“Kapolsek, Kapolres, Kasat Reskrim Diminta Turun Tangan: Judi Sabung Ayam Srimulyo Buka Lagi Siang Ini!”


Radar kasus news.com

 Malang | 21 September 2025

Srimulyo kembali memanas. Siang ini, arena sabung ayam di Dusun Krajan beroperasi lagi, hanya beberapa hari setelah penggerebekan yang seharusnya menutup praktik ini.

Laporan pertama diterima ok RadarKasusNews.com dari seorang warga pada 20 September 2025. Dalam laporannya, warga menyebut bahwa bangunan semi permanen yang menjadi arena sabung ayam hanya dibongkar sebagian. Hasil investigasi redaksi di lokasi hari ini membenarkan kabar tersebut: arena itu masih berdiri, dan siang ini para penjudi terlihat datang satu per satu.

> “Polisi cuma bikin formalitas. Dibongkar setengah, pelakunya dibiarkan. Hasilnya? Siang ini mereka buka lagi seperti tidak ada hukum di sini,” kata seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Kecurigaan publik semakin besar. Warga menduga ada pihak yang membocorkan jadwal razia, karena setiap kali aparat datang, lokasi sudah kosong. Razia yang dilakukan hanya menimbulkan kesan pencitraan, bukan penegakan hukum.

Pimpinan Redaksi RadarKasusNews.com, Erlangga Setiawan, S.H., mengecam keras kondisi ini.

> “Pasal 303 KUHP jelas mengatur ancaman pidana bagi siapa pun yang menyediakan atau memberi kesempatan untuk berjudi. Ancaman hukumannya 10 tahun penjara. Jika Polsek Dampit dan Polres Malang hanya bertindak setengah hati, Kapolda Jatim dan Kapolri harus turun tangan. Malang adalah tanah ulama, jangan dijadikan pusat judi. Negara tidak boleh kalah,” tegas Erlangga.

Warga Srimulyo kini menunggu langkah tegas aparat hari ini juga. Mereka menyatakan siap bergerak ke Polsek Dampit jika arena ini kembali dibiarkan beroperasi.

> “Kami sudah muak. Kalau polisi diam saja, kami yang akan berdiri. Jangan sampai rakyat yang harus menegakkan hukum,” ujar tokoh masyarakat setempat.

Sebagai bagian dari tanggung jawab kontrol publik, RadarKasusNews.com akan melaporkan temuan ini kepada Polda Jawa Timur dan Propam Mabes Polri. Publik berharap penegakan hukum yang tegas, bukan lagi sekadar tontonan razia yang berakhir dengan arena tetap berdiri.

Penulis Erlangga

Lebih baru Lebih lama