Surabaya — Radar Kasusnews.com
Di tengah sulitnya masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak, justru muncul oknum-oknum tak bermoral yang tega menjadikan penderitaan orang lain sebagai ladang kejahatan. Kali ini, aksi tipu-tipu berkedok lowongan kerja terjadi di Surabaya, Jawa Timur, dengan melibatkan seorang oknum security bernama Rizky dan rekannya bernama Ismail. Parahnya, praktik ini diduga dibiarkan begitu saja oleh pihak perusahaan tempat para pelaku bernaung.
Korban dalam kasus ini adalah Yoyon Agus Herdiono, warga Desa Jamorong, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban. Dalam kondisi benar-benar membutuhkan pekerjaan, Yoyon mencari informasi lowongan melalui media sosial Facebook. Di sanalah ia berkenalan dengan Rizky, yang mengaku bisa "memasukkan" Yoyon sebagai petugas keamanan di salah satu apartemen di Surabaya. Namun, seperti lazimnya para penipu kelas bawah berkedok ‘penghubung kerja’, Rizky mematok biaya admin sebesar Rp3 juta sebagai syarat "pasti diterima".
Setelah uang dilunasi, janji Rizky seketika berubah menjadi bualan murahan. Bukan ditempatkan di apartemen, Yoyon justru dilempar ke kawasan industri STS (Satelit Town Scare) — tempat yang sama sekali tak pernah dibicarakan sebelumnya. Lebih menyakitkan lagi, gaji yang dijanjikan tak kunjung diterima dengan layak. Selama satu bulan bekerja, upah yang diberikan bahkan jauh di bawah standar, tanpa kejelasan status dan perlindungan kerja.
Rizky, si pelaku utama, dengan mudahnya lempar tanggung jawab ke rekannya, Ismail, yang juga berdalih hanya “dimintai tolong”. Sandiwara klasik yang sudah basi. Ismail, yang seharusnya menolak turut serta dalam dugaan penipuan ini, malah ikut andil menjerumuskan korban ke dalam pekerjaan tanpa hak yang layak.
Yang lebih menjijikkan, pihak perusahaan tempat STS beroperasi justru memilih bungkam, seolah tidak peduli dan menutup mata terhadap praktik busuk yang berlangsung di bawah hidung mereka. Bila mereka menganggap ini bukan tanggung jawab mereka, maka sangat layak untuk dipertanyakan: siapa yang sebenarnya melindungi para penipu ini?
Pimpinan umum Radar Kasusnews.com, Erlangga Setiawan, S.H., dengan tegas menyatakan bahwa pihaknya akan mendorong kasus ini sampai ke meja hukum. “Kami tidak akan diam melihat warga kecil diperas oleh oknum licik seperti Rizky dan Ismail. Ini adalah bentuk penipuan dan penggelapan terang-terangan. Mereka mempermainkan nasib orang yang sedang berjuang mencari kerja. Kalau tidak ada itikad baik, saya pastikan kami akan melaporkan langsung ke Ditreskrimum Polda Jatim,” tegas Erlangga saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, Erlangga mengecam keras pembiaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan. “Jika perusahaan diam dan pura-pura tidak tahu, maka kami menduga kuat ada unsur pembiaran, bahkan kemungkinan ada yang mengambil bagian dari aliran uang ini. Bila perlu, kami seret juga manajemen perusahaan untuk diperiksa,” tambahnya.
Kasus ini bukan semata-mata soal satu korban, tetapi indikasi kuat bahwa ada sistem bobrok yang membiarkan calo kerja berkeliaran dan memperdagangkan janji palsu. Dalam situasi ekonomi sulit seperti sekarang, pelaku penipuan kerja bukan hanya kriminal biasa — mereka adalah penghisap darah rakyat kecil.
Radar Kasusnews.com akan terus membongkar jaringan oknum yang memperjualbelikan harapan masyarakat demi keuntungan pribadi, dan menyeret semua pihak yang terlibat — baik langsung maupun tidak — ke hadapan hukum.